Minggu, 31 Desember 2017

Google Alert - kesehatan

Google
kesehatan
Pembaruan harian 1 Januari 2018
BERITA
Info Menarik Terbaru - ini ialah berita hangat waktu ini, yakni tentang Terompet Tahun Baru Berisiko Tularkan Difteri, Benarkah? Bakteri Corynebacterium diphtheriae, yang menimbulkan seseorang terkena difteri, tergolong bakteri yang menyukai hidup di ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Liputan6.com, Thailand - Seorang perempuan asal Hat Yai, Thailand, baru-baru ini menunjukkan foto mengerikan dirinya yang mengalami kerusakan wajah usai gagal melakukan implan silikon pada hidungnya.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
VIVA - Menjelang pergantian tahun baru 2017 menuju 2018, masyarakat dihantui isu difteri yang dapat menyebar lewat terompet. Padahal terompet merupakan salah satu ciri khas perayaan tahun baru.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Sejumlah pegawai Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengikuti vaksinasi Difteri di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (28/12).
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Liputan6.com, Jakarta Kemeriahan tahun baru tidak lengkap bila tidak ada suara terompet juga kembang api yang berwarna-warni. Namun, ada yang perlu Anda waspadai bila ingin meniup terompet.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Jakarta - "Nitip pesan, tlg di ingatkan para ortu murid ada tdk sembarangan beli terompet mengingat sdg ada wabah difteri yg penularannya lewat percikan ludah.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TRIBUN-MEDAN.COM- Saat liburan tahun baru, tentu akan makan dengan lahap. Hampir setiap makanan bila tak dijaga dengan baik akan dilahap.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang Nenek yang wajahnya tampak seperti meleleh karena kondisi langka menolak operasi karena ia takut operasi akan membunuhnya.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Suara.com - Saat ini periset dari Singapura telah mengembangkan metode baru yang dipercaya dapat mengurangi lemak pada orang dengan obesitas.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TRIBUNJAMBI.COM- Tahun baru 2018 tinggal menghitung jam, setelah itu kita akan mengucapkan perpisahan pada tahun 2017. Setahun belakangan, banyak peristiwa yang terjadi.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Lihat hasil lainnya | Edit notifikasi ini
Anda menerima email ini karena Anda telah berlangganan Google Alerts.
RSS Terima notifikasi ini dalam bentuk feed RSS
Kirimkan Masukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar