Jumat, 25 Mei 2018

Google Alert - kesehatan

Google
kesehatan
Pembaruan harian 26 Mei 2018
BERITA
Laporan Wartawan Tribun Bali, Eurazmy. TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski memiliki resiko tertentu, bagi anda penderita diabetes masih dibolehkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TEMPO.CO, Pennsylvania - Sekelompok ilmuwan telah menemukan model yang dapat memprediksi waktu dan titik terjadinya penyebaran wabah Ebola.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Merdeka.com - Salah satu masalah kulit yang kerap muncul di musim kemarau adalah tumit kasar dan pecah-pecah. Dan jika sudah begini, Anda pasti tidak percaya diri untuk mengenakan selop atau sepatu dengan bagian tumit terbuka.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Masyarakat meyakini tidur cukup di malam hari adalah salah satu cara terbaik menjaga kesehatan. Sudah banyak bukti orang yang terlalu sibuk bekerja dan kurang tidur cenderung punya kondisi fisik yang kurang prima.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebiasaan minum teh saat berbuka dan sahur memang sulit untuk dihindari. Teh hangat dapat menambah tenaga dan meningkatkan energi pada tubuh.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Dream - Menurut laporan BBC, setidaknya sembilan orang di India selatan tewas dalam kasus terkait dengan wabah virus Nipah yang langka dan sangat mematikan.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TEMPO.CO, Jakarta - Bibir kering menjadi salah satu hambatan seseorang saat berpuasa di bulan Ramadan. Kurangnya asupan cairan selama seharian berpuasa menjadi penyebab utama bibir mengering.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
TEMPO.CO, Jakarta - Semua ibu, terutama ibu baru ingin selalu memberikan lingkungan yang bersih dan aman untuk bayinya. Namun, ternyata pada tahun pertama, bayi perlu memiliki kontak dengan bakteri.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
SRIPOKU.COM - Penumpukan lemak di tubuh, terutama daerah perut, dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terlihat sangat tidak menarik, dan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
BANYAK orang berusaha menurunkan berat badannya agar tampak lebih menarik atau memang karena sudah terlalu gemuk. Sayangnya tidak semua cara menurunkan berat badan dilakukan dengan benar.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Lihat hasil lainnya | Edit notifikasi ini
Anda menerima email ini karena Anda telah berlangganan Google Alerts.
RSS Terima notifikasi ini dalam bentuk feed RSS
Kirimkan Masukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar